Tuesday, April 26, 2016

JavaOS Tak tergantung platform


Pencipta Java, Sun Microsystems juga membuat sistem operasi Java yang disebut JavaOS. Jalur pengembangan JavaOS terbagi dalam beberapa cabang : Ada JavaOS untuk customer, yaitu sebuah sistem operasi untuk televisi, Web-Phones, dan komputer saku (palmtop). Di sisi lain Sun mengembangkan dan memasarkan JavaOS for Business bersama IBM. JavaOS bukan pengganti sistem operasi biasa utuh, melainkan lebih tepat disebut sebagai sebuah lingkungan (pengembangan) bagi perusahaan. Pendahulu JavaOS for Business adalah JavaOS for NC. Konsep ini dibuat untuk Thin Clients, yang dapat beroperasi tanpa harddisk. Konsekuensinya : Yang ingin menggunakan JavaOS membutuhkan Windows NT untuk booting.

Dengan versi business-nya JavaOS dioptimalkan bagi platform industri yang terbuka. Dengan demikian perusahaan dapat melakukan perawatan dan mengelola aplikasi web dan Java secara sentral melalui server. Softwarenya tak perlu diinstalasikan pada setiap komputer klien.
Menurut keterangan Sun Microsystems, untuk platform Java tersedia lebih dari 1200 aplikasi komersial. JavaOS-Runtime yang tak tergantung platform dan kernel khususnya membentuk kedua lapisan utama sistem operasi. Komponen penting Runtime adalah Java Virtual Machine.

Data JavaOS for Business.
Platform : Pentium dan lainnya.
Arsitektur: 32 hingga 128 bit (tergantung pada platform).
Kernel : Microkernel.
RAM : 128 bit.
Harddisk : Remote dari NT-server.
Sistem file: Tidak ada.

Keuntungan :
  1. Dapat beroperasi tanpa harddisk.
  2. Cocok untuk pengembangan bisnis untuk tekhnologi informasi. Seperti : televisi, dll.
  3. Software tak perlu diinstalasikan pada setiap komputer klien.
  4. Perawatan dan pengelolaan aplikasi web dan Java secara sentral melalui server jaringan.
  5. JavaOS-Runtime yang tak tergantung platform dan kernel khususnya mebentuk kedua lapisan utama sistem operasi.
  6. Lingkungan pengembangan untuk perusahaan yang tak tergantung platform.


Kelemahan :
  1. JavaOS ternyata bukan sistem operasi biasa yang utuh.
  2. Thin Clients dapat beroperasi asal membutuhkan Windows NT untuk booting.
  3. Nampaknya tidak cocok untuk para pengguna PC.
  4. Hampir tidak mempunyai aplikasi standar.


Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments